Karena Kata-Kata
Ada yang bilang cewek cerewet itu cewek stress yang masalahnya terlalu banyak sehingga jadi kayak orang gila. semua hal dikomentari.
Mungkin benar.
Hari ini saya akan menceritakan tentang kisah cerewetku. namun bukan berarti aku gila.
Pagi ini, aku terbangun karena mimpi. Mimpi yang sebenarnya asyik untuk dilanjutkan namun sepertinya makin lama makin seperti tak realistis. Tentang Apa? ih kamu kepo banget deh. okelah kalau kau memaksa akan ku ceritakan. Tapi seingatku saja ya.
Yang teringat jelas itu dan bikin dada terasa hangat adalah sang pangeran impian itu telah datang, mengatakan maksud baiknya kalau kita akan menikah. aku ingat tinggiku sepundaknya, kulitnya kecoklatan dan senyumnya manis, brewokan rambutnya ikal. makin lama bersamanya dadaku makin hangat, tak tahu, mungkin karena senang. Hmm, berbagai cara dan upaya yang dia lakukan untuk meyakinkanku kalau dia itu orang yang tepat loh. pilih saya saja. salah satu cara yang dia tunjukkan agar aku mau menikahinya adalah dia bisa membuat "Si Siti" ,motor supra fit-ku, jalan sendiri dan balik lagi sendiri sesuai dengan instruksi jarinya. Hmm aneh kan, ya udah mending bangun ajah, dari pada banyak ngayal. hehe, TApi kalau dia benar-benar ada. wah pasti senang banget.
kira-kira kayak begitu kelihatannya gambar cowok yang kulihat di mimpiku. wkwkwkwk
Bangun tidur, waw tak tahu karena efek maksain sadar dari mimpi yang aneh atau apa. serasa badan kaku tak karuan. waah baru ingat kemarinnya habis kerja rodi jualan buat tabungan umroh.
kita skip saja ya cerita yang satu ini.
Ternyata diriku terbangun jam setengah satu pagi.
Karena khawatir tidur dan menghayal yang ngak-ngak akhirnya diriku memutuskan untuk mencuci malam-malam.
orang aneh ya diriku. aku sadar kok. makanya sebelum kalian bilang aku aneh, aku bilang diriku aneh duluan. Tapi sebenarnya alasan utamanya adalah aku terancam kehabisan baju jika tak mencuci, masih bingung menghilangkan habitku yang satu ini, mencuci seminggu sekali. pengen bisa kayak yang lain rajin mencuci. hehe. mudah-mudahan ini bukan habit yang buruk. :)
Mencuci dua emberpun tuntas. aktifitas masih berlanjut, hari ini hari senin, so, pengen sahur biar bisa puasa qodo'. Masih ada utang 3 hari lagi. pas ke dapur, yang tersisa cuma sambal goreng tempe dan sedikit sayur kangkung. sepertinya semalam sama anak-anak yang lain dibelinya. karena menurutku kurang mantap jadilah goreng telor biar nambah selera. Kita suka beda-beda ya. ada yang kalau pagi makan sahur bisa langsung makan. kalau saya harus di stimulus dlu, pancing dengan yang enak-enak atau yang menggoda selera.
Aktifitas masih berlanjut, sampai kami shalat tahajjud dan shubuh berjamaah. Para santri terlihat segar bugar, tapi diriku. masih pagi sudah mulai menunjukkan wajah lelah.
Nah sekarang ini nih cerita utamanya. Aku tahu kalau badanku sudah ringkih dan mulai merasa kelelahan, setelah almasurat pagi aku mencoba merilekskan otot-otot sejenak agar kuat nantinya bareng si siti ke sekolah. tapi tak tenang karena pakaian belum dijemur, ya udah ku memaksakan diri keluar dan menjemur satu persatu pakaianku.
Gerimis.
Tak apalah pikirku, nanti juga akan terang siangnya, in sya Allah. jadi kutetap saja menjemur pakaian. eh baru beres satu ember, hujannya makin deras. Akhirnya aku menyerah, walaupun agak kesal karena aku sudah basah kuyup ditambah ternyata masih ada urusan tim umroh yang belum beres. kebetulan sekali Ukhty Syifa mendekatiku, dia lagi berusaha menghafalkan ayat-ayat suci al-quran karena target kami setiap pagi harus dapat satu halaman.
sekilas tentang saudariku yang satu ini, dia masih muda, energik,suka memberi motivasi ke orang lain, suka buat hal-hal kebaikan yang tidak terpikirkan oleh orang lain (yaitu aku) padahal sesuatu yang sangat simple. dan dia adalah koordinator tim Umrohku.
Kisah pagi ini yang ingin kubagikan dimulai dengan percakapanku dengannya.
"Ukhty, Kalau piscok setelah ini ada yang antar bisa ngak yach? tadi ana udah ditelepon oleh bu budi. sepertinya pesan 25 biji lagi untuk SD."
dia langsung menjawab "sepertinya tidak jualan saja kita deh kak hari ini, saya juga pagi ini sibuk, yang lain juga pada tidak bisa."
aku diam sejenak "hmm, okelah, tapi lain kali tolong kamu lebih tegas lagi, kesempatannya saja yang sayang" nadaku keras, seperti memarahi, tapi jujur aku memang sedikit kesal. tak tahu kesal dengan siapa. Dia langsung minta maaf lagi berusaha memberikan alasan lagi. Aku tahu sih kalau orang paling sibuk dikelompok kami adalah dia. namun, tak tahu hari ini aku ingin marah saja ke orang lain (jahat banget ya aku :'( ) Astagfirullaah sepertinya aku membuatnya sedih. Suara tilawahnya bergetar seperti menahan tangis atau emosi untuk memperjuangkan perasaannya (ini masih rediksi). tiba-tiba dia teriak. "Aaah aku jadi tak fokus" tuh kan benar dia ngamuk karena kepikiran kata-kataku.
Takdir Allah kata-kata ini keluar dari mulutku
"Tenang ukhty, Antum adalah akhwat yang luar biasa, jadi banyak amanahnya. tetap semangat"
Akupun berangkat kerja.
Sepanjang perjalan menuju ke sekolah dan macet membuatku banyak berpikir tentang kejadian pagi itu. Mengapa aku tak bisa hati-hati dengan apa yang aku ucapkan. at least, bahasanya diatur gitu ya walaupun maksudnya benar. kalau aku diposisi dia pasti aku akan nangis bukan hanya teriak.
Namun belum selesai sampai di situ saudara saudara.
Ketika di sekolah seberes shalat dhuha, anak-anak biasa kumpul per kafilah (istilah untuk kelompok wali di SMA Mutiara Bunda). Mereka akan mengisi Handbook Siswa bagian Refleksi Diri, disitu aku menceritakan kembali kisahku dengan ukhty Syifa. Namun ternyata ada hal lain yang bisa diambil oleh anak-anakku selain sadarnya diriku akan kecerobohanku dalam berkata-kata.
"Tenang ukhty, Antum adalah akhwat yang luar biasa, jadi banyak amanahnya. tetap semangat"
Kata-kata itu, walau spontan keluar ya. namun ada makna dalam untuk anak-anakku. Sometimes kita butuh untuk memberi tahu atau diberi tahu orang lain bahwa kita itu orang keren, Allah dah percaya pada kita maka kita harus pertahankan atau mungkin tingkatkan kekerenan kita dalam bidang apapun sesuai dengan syariatNya. Hal ini agar kita tak gampang nge drop atau putus asa dan selalu semangat.
hehe itu sih yang pengen ku ceritain, terima kasih sudah membaca dengan sabar.
Teringat jawaban salam ukhty syifa yang tidak bergetar lagi ketika aku akan berangkat ke sekolah. Kata-kata itu seperti membuatnya semngat lagi. semoga saja. Love you ukhty. :)
Komentar
Posting Komentar