Respect Your Parent
Sebelum ke pembahasan nonton dulu videonya yaa.
Seorang laki-laki memang lebih utama menghormati ibunya. Seorang ibu yang mengandung, merawat, menyusui, melindungi, memberikan nyawanya untuk kita tak pernah minta balasan uang. Hanya penghargaan. Apa bentuk penghargaannya? Cinta.
Kalau di kisah video itu memang terasa betul bahwa sang pria mengorbankan cintanya untuk istri yang baru dinikahinya dengan cinta pada ibundanya. Emang harus gitu. Cinta kita pada ibu memang yang harus diutamakan terutama bagi cowok walupun dia udah menikah. (Kalau pembahasan Istri mah utamanya ke suaminya itu nanti lagi ya). Banyak kasus yang jadi kebalikannya. Seorang istri lebih ditakuti dari pada menghormati ibu kandungnya sendiri. Ironis.
Sampai dalam hikmahnya surat Lukman ayat 14 diceritakan mengapa Allah mementingkan kita untuk repect pada orang tua kita terutama ibu, beliau yang mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan memberatkan kita.
Kita bahas nih ya. Dari mengandung. 9 bulan bawa batu dalam kandungan yg makin lama makin besar itu menyiksa aslinya. Tapi para ibu sadar itu adalah buah hatinya kelak maka di rawat dan di jaga. Padahal sulit tidur. Tak bisa tengkurap, sulit makan karena mual terus, sulit jalan karena makin berat. Tapi makin tersiksa, ibu makin sayang sama janinnya. Luar biasa bukan. Bahkan kita sangat dinantikan kehadirannya.
Melahirkan, proses yang sangat menyakitkan. Sampai beratus-ratus saraf putus untuk melahirkan satu anak yg bisa hadir ke dunia ini. Apakah pantas setelah besar kita durhaka?. Nyawa loh taruhannya. Respect your parents! Please.
Belum menyusui dan merawat. Itulah mengapa kita sebagai umat islam dalam surat Lukman ayat 14 dijelaskan tentang perintah Allah agar kita respect (baca:beperilaku baik) pada kedua orang tua kita terutama ibu kita.
Video ini hanya sebuah kisah heroic kecil yg sudah seharusnya dilakukan oleh seluruh laki-laki ataupun wanita dimanapun berada. Sayangi mereka.
Setahu diriku ya, jaman dulu sangking cintanya anak pada ibunya, air bekas cuci kaki ibunyapun di minum. Mungkin lebay. Ngak ada syariatnya. Atau ada komentar lain ngak takut keracunan tuh jaman dulukan belum ada sendal. Wkwkwk. Okelah. Namun diriku memilih jaman dulu yang ketika anak berbicara suaranya tak lebih keras dari orang tuanya. Jika orang tua berbicara tatapan mata tertunduk karena santun, bukan menatap tajam seperti mengajak perang.
Hmmm dilema sih, jaman sekarang orang tua dituntut atau diminta untuk menjadi sahabat anak. Jadi orang tua jangan otoriter. Jangan banyak memerintah tapi lebih banyak menjadikan anak partner kerja biar sinergis. Sehingga banyak anak yang kurang ajar pada orang tuanya karena merasa kita temankan? yang parahnya sampai merasa kta seumuran loh so, gua bisa ngomong apa saja ke elo. Wah apalah itu istilahnya. Walau begitu, harusnya tetap anak-anak dilatih untuk santun pada yang lebih tua. Jika ada orang tua yang berjalan di depan kita usahakan jangan mendahului kemudian membelakangi sebelum menyapa. Yang simple kalau di rumah jangan makan dulu sebelum yang tua sudah mengawali makan. Untuk menghormati tentunya. Kecuali yang lebih sepuh telah mempersilahkan kita untuk makan lebih dulu. Ribet? I don't think so.
Saat ini Cara simple mungkin yg dapat kita lakukan. Salim tangan, katakan terimakasih, penuhi panggilannya, turuti perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Allah.
Sampai ada seorang sukses yg mengatakan "kesuksesan saya dapat tercapai adalah selain karena Allah dan juga karena saya tidak pernah mengatakan tidak pada ibuku"
Respect your parent. Why you have to do that? Why we have to do that? Sebenarnya orang tua tidak butuh kita, apalagi jalan sekarang banyak yg akan lebih peduli dengan orang tua kita. Namun apa kita rela bagi-bagi?! Ladang amal kita dekat lho.
Mudah-mudahan kita bisa dikumpulkan Allah lagi dengan orang tua kita di Surga Nya kelak aamiin.
Bagaimana? Apa komentar kamu tentang video itu? Tulis di kolom komentar ya.
Komentar
Posting Komentar