BE YourSelf
بسم الله الحمن الرحيم
Be Yourself is Hard but HAPPY
(Sebuah Serial: Never Repeat This Again eps 10)
Catatan evaluasi dan kejadian bermakna malam ini serta kesalahan ke-16
Bandung, 16 Agustus 2017
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ
“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.
Saudara-saudariku sekalian, kadang kalau kita dengar kata susah kita sudah mulai menyerah. Apalagi kalau dengar kata sulit, kadang untuk memulainya saja (memulai untuk memperjuangkan) kita malas. Kita cari jalan aman agar kita baik-baik saja, merasa bahwa dengan tidak berjuang terlalu keras itulah yang indah. Hmm, sampai ada istilah “kalau ada yang mudah mengapa harus memilih yang sulit?”
Berusaha untuk menjadi diri sendiri juga termasuk bagian yang sulit (hard). Kalau ditanya Mengapa? Alasannya karena terlalu banyak pengaruh yang bisa mengintimidasi kita agar keluar dari zona aman kita untuk menjadi diri kita sendiri.
Perlu digaris bawahi dulu pembahasan saya jadi diri sendiri di sini sesuai fitrahnya yaitu sebagai muslim/ah ya. Bukan bangga menjadi diri sendiri tapi khianat pada Allah. Itu tidak masuk pembahasan di sini.
Sebelum dilanjutkan pembahasannya. Ada yang tahu lagu kun anta yang dinyanyikan Humood Alkhudeer? “Kun anta” itu adalah Bahasa Arab kalau diartikan ke Bahasa Indonesia menjadi “Jadilah dirimu sendiri (be yourself)” Kita simak terjemahannya dulu yuk.
Saat ingin bersaing dengan yang lain,
Aku ingin meniru perwatakan luar dan dalamnya
Jadi aku boleh menjadi seorang yang lain hanya untuk berbangga
Dan aku kira jika aku seperti itu aku akan dapat kelebihan
Tapi yang kuperolehi hanyalah kerugian di atas perwatakanku ini
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Sungguh aku menerima mereka tetapi tidak pula aku meniru perwatakan mereka
Melainkan apa yang aku terima itu aku telah redha
Aku ingin menjadi seperti diri aku sendiri inilah aku
Hal ini kurasakan sudah cukup dan aku sangat pasti
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Aku akan jadi mengikut kemampuan diriku
Aku tidak perlukan orang lain menerimaku
Aku akan jadi apa yang aku suka
Kenapa aku harus peduli tentang penerimaan mereka terhadapku?
Tidak tidak
Kita tidak memerlukan harta
Untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalaman (jauhari)
Ada di sini di dalam hati ia bersinar
Tidak tidak
Kita tak perlu memandang pandangan orang lain
Untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita,
Semakin bertambah hingga ke atas
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
Oh Wo Oh (6x),
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang ada
http://idnnetwork.com/lirik-lagu-kun-anta-humood-alkhudher-terjemahan/
Keren yaa liriknyaa. Lagunya juga bagus sih, saya hapalnya bagian Oh wo Oh aja hihi. Kita kutip satu bait.
Aku akan jadi mengikut kemampuan diriku
Aku tidak perlukan orang lain menerimaku
Aku akan jadi apa yang aku suka
Kenapa aku harus peduli tentang penerimaan mereka terhadapku?
MENGENAL DAN MENGETAHUI KEMAMPUAN DIRI
Bait ini bisa panjang pembahasannya. Bagaimana kalau kita tidak tahu keahlian diri sendiri apa?
Hmmm, saya juga butuh pencarian yang panjang dan dengan pertolongan Allah tentunya. Alhamdulillah, minat saya mulai terlihat cocoknya apa dan bagaimana berdasarkan pengalaman yang memang saya cari dengan mandiri tanpa lepas dari petunjuk Allah. Di dunia Pendidikan sekarang telah muncul psikotes yang menguji kita minatnya lebih cenderung kemana? Intinya harus ada usaha dari kita sendiri juga untuk mencari tahu dan mulai merasakan sebenarnya saya itu cocoknya melakukan apa.
Muncul pertanyaan, Boleh tidak ikut-ikutan dengan idola kita mungkin atau orang yang kita kagumi? Jawabannya boleh. Tapi sebisa mungkin jangan sampai justru membebani pikiranmu karena dirimu dan orang itu berbeda.
Trus bertanya lagi, bagaimana dengan mengikuti Rasulullah SAW? Nah kalau itu beda lagi. Itu adalah hal yang diperintahkan oleh komandan tertinggi, pencipta kita, Allah Azza wa Jalla, sehingga harus ditaati tanpa dibantah, karena yang Allah perintahkan untuk kita adalah yang terbaik untuk kita inshaa Allah.
“Taatilah Allah dan RasulNya. Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir”[Ali Imran: 32]
Maka sebaik-baik idola adalah Rasulullah. Firman Allah dalam alquran “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Qalam: 4)”Sebagai sebaik-baiknya teladan disegala bidang. Maka jika kita mulai menekuni suatu bidang contohi Rasulullah ketika kita melakukan profesi/hobi kita. Jika kita punya idola lain, ambil baiknya kaitkan dengan apa yang Rasulullah contohkan. Tapi yang lebih keren lagi pilih idola yang mengidolakan Rasulullah dan senantiasa menjalani sunnah-sunnah Rasululllah.
“Mace, tapi kalau saya kok merasa saya skillnya banyak kesukaan saya banyak, itu bagaimana ya?”
Jawabannya dari sekian banyak skill itu lihat yang paling lama dan nyaman dilakukan sampai berjam-jam. Pilih dia, jadikan kemampuan kita. Asah terus.
Jika masih bingung. Jalani saja semuanya dulu, nanti akan Allah arahkan sebenarnya kamu itu keahliannya dimana. Contoh, yang seharusnya jadi guru tapi dia salah jurusan ketika kuliah misalnya, akan Allah arahkan meluluskan di mana dengan cara unik versi Allah pastinya.
Kita Rinci saja ya agar memudahkan inshaa Allah.
CARA MENJADI DIRI SENDIRI: (http://terapimotivasi.com/?cara-menjadi-diri-sendiri)
1. Jangan banyak mengeluh
2. Berhentilah membandingkn diri sendiri dengan orang lain
3. Tidak mungkin semua orang bisa suka dengan kita: jangan bersikap agar orang suka dengan kita sehingga kita mengabaikan apa yang benar-benar adalah diri kita.
4. Menerima dengan baik keburukan orang lain, bertindak normal atas kebutukan orang lain, take it easy, jangan risih, tetap fokus meningkatkan produktivitas dengan baik
5. Sediakan me-time : ingat, kita tak boleh egois. Tetap harus berbaur tapi cari waktu agar kita bisa bebas untuk mencari apa yang kita butuhkan. (waktu menyendiri terbaik, sepertiga malam)
Sulit? Mungkin akan kita rasakan. Tapi kita akan bahagia karena itulah kita yang sebenarnya bukan yang dibuat-buat agar orang lain suka. Hati-hati Riya’. Tetap lillah karena Allah ya.
Semoga diriku yang menulis ini pun dapat menjadi pribadi yang terus istiqomah dalam kebaikan. Tak hanya sekedar nulis namun juga dapat istiqomah mempraktekkannya. Rasulullah memberi contoh doa, walaupun dalam hadits hasan yaitu“Ya Allah, Ilhamkan kepadaku hidayah dan lindungilah aku dari kejahatan diri/nafsuku”Aamiin
Beberapa evaluasi kesalahan yang berusaha saya tinggalkan tanggal 1-16 Agustus 2017 dievaluasi hari rabu tanggal 16 Agustus 2017:
Target pengulangan sampai 20 kali ya. Semangat!!
TABEL EVALUASI
Bismillah, mulai besok diikhtiarkan untuk mengevaluasi dengan makin mantap lagi kesalahan yang telah dibuat ya. Agar tidak diulangi lagi. Bismillah
Semangaat!!!
(Maaf lagi mikir pola cara menulisnya. Maaf juga jika ada banyak kata yang membingungkan sabar saja ya)
Semoga Allah memudahkan langkah kita mendapatkan jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhoi bukan jalan yang sesat, jalan yang Allah murkai aamiin
Gambar utama berasal dari https://www.rumahkeluargaindonesia.com/wp-content/uploads/2015/04/muslimah-tertawa.jpg




Komentar
Posting Komentar