SELFISH???
بسم الله الحمن الرحيم
SELFISH????
(Sebuah Serial: Never Repeat This Again eps 9)
Catatan evaluasi dan kejadian bermakna pagi ini sekaligus menjadi kesalahan ke-15
Bandung, 15 Agustus 2017
Allah SWT berfirman yang artinya, “Sekiranya kebenaran itu harus mengikuti kemauan hawa nafsu mereka saja, tentulah akan binasa langit dan bumi dan mereka yang ada di dalamnya.” (Qs. Al-Muminun: 71)
Selfish??? Dulu sempat bertanya-tanya sebenarnya selfish itu apa sih? Seperti apa? Mengapa istilahnya Selfish?
Dalam kamus oxford 7th edition menjelaskan bahwa Selfish (adj) is caring only about yourself rather than about other people.
Kalau dalam Bahasa Arab, Selfish adalah ananiyah berasal dari kata ana artinya ‘aku’. Ananiyah juga berarti ‘keakuan’.
Sifat ananiyah ini biasa disebut egoistis yaitu sikap hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang banyak/lain. Sikap ini adalah sikap hidup yang tercela, karena cenderung berbuat seenaknya saja sehingga dapat merusak tatanan pergaulan dalam sebuah team work atau masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, penyakit mental seperti ini dapat diketahui dari sikapnya yang selalu mementingkan dan mengutamakan kepentingan dirinya di atas segala-galanya, tanpa mengindahkan kepentingan orang lain. Dengan kata lain, yang penting “aku tampil dan terus maju”. Apakah demi kepentingan dirinya akan mengorbankan orang lain. Hal ini tidak akan menjadi pertimbangannya.
Sempat terpikirkan sih secara logika berpikir sendiri, terkait asal kata Selfish. Self yang artinya diri sendiri dan fish yang artinya ikan atau to try to get something (masih lihat arti lain dari fish di dalam kamus oxford). Jadi definisi selfish versi diriku, selfish itu adalah mencoba mendapatkan/melakukan sesuatu demi diri sendiri namun dengan cara yang tidak baik sehingga baunya amis seperti ikan. Hak cipta dilindungi undang-undang ☺
Anyway, Sikap ini perlu kita hindari.
BAHAYA SELFISH
Ups, sometimes harus dijelaskan dulu bahaya sikap ini apa saja ya? Yuk kita simak:
1. Memandang orang lain dengan sebelah mata karena telah dikuasai oleh hawa nafsu. Perhatikan surat al-muminun ayat 71, Allah SWT berfirman yang artinya, “Sekiranya kebenaran itu harus mengikuti kemauan hawa nafsu mereka saja, tentulah akan binasa langit dan bumi dan mereka yang ada di dalamnya.” (Qs. Al-Muminun: 71)
2. Dapat melahirkan sifat negatif yang lain seperti: sifat bakhil (pelit dan kikir), tamak (serakah), mau menang sendiri, dhalim (suka menganiaya/membully), meremehkan orang lain dan ifsad (merusak). Apakah salah satu sifat negatif ini ada dalam diri Anda? Yuk kita memohon ampun pada Allah karena dengan adanya salah satu dari sifat negatif di atas maka kita terprediksi memiliki sikap Selfish.
3. Lebih jauh lagi jika tidak pernah disadari dan di-istigfari serta ditumpas, maka sikap ini akan berkembang menjadi sifat kibir (sombong) yang memiliki ciri bathrul haq (menolak kebenaran) dan ghomtun nas (merendahkan manusia) (HR Muslim)
Dari Abdulloh ibnu Umar ra., Nabi SAW “Aniaya itu menjadi kegelapan di hari kiamat.”
(HR. Bukhari).
Bahaya kan?
Terus bagaimana dong?!!! OH NOOOO!
CARA MEMPERBAIKI DIRI DAN MENGHINDARI SIKAP SELFISH
Tenang.. tenang jangan panik. Kita coba untuk memperbaikinya. Tak ada kata terlambat karena menuju baik itu baik. Bismillaah
Cara ini saya dapatkan dari sumber yang saya pilih dan dari ustadz di pondok serta dari beberapa saudara dan teman yang menginspirasi:
1. Merendahkan diri pada Allah, shalat taubat khusus untuk memohon ampunan-Nya, menangisi dosa itu baik, dari pada tak sadar-sadar. Curhat langsung pada Allah di sepertiga malam.
2. Meminta maaf jika memang ada orang yang secara sadar kita lakukan sikap selfish ini kepadanya.
3. Banyak baca, baca buku dan baca situasi di lingkungan tempat kita berada. Sebisa mungkin hindari mengutamakan pikiran sendiri, baca situasi, terima masukan orang lain jika perlu. Jika tidak perlu maka sampaikan dengan bijak dan usahakan apapun yang dilakukan tetap bukan untuk kepentingan sendiri namun kepentingan bersama. (Ingat! Orang selfish dapat di depak dari lingkungannya karena dapat merusak visi bersama)
4. Hindari membanggakan luasnya pengetahuan diri sendiri, berbicara yang bermanfaat tidak sama dengan banyak berbicara, berbicara yang berguna karena sejalan dengan apa yang dilakukan, jika tidak tahu maka sampaikan tidak tahu, jangan malu jika memang tidak tahu, sangat berbahaya membanggakan ilmu padahal kita tidak tahu itu berkualitas atau tidak. Hindari berbicara di luar keahlian.
5. Hindari merendahkan orang lain yang tidak sepaham, ingat hadits Rasulullah “berbicara baik atau diam”(HR. Bukhari). Hindari sikap merasa paling tahu dan paling benar. Allah berfirman “Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan.” (Qs. an-Najm: 32).
6. Hindari menyatakan pendapat tanpa dalil yang kuat. Hati-hati dengan perasaan bahagia karena menyatakan bahwa pendapatnya atas nama Islam namun tak bersumber pada Al-Quran dan hadits hanya karena kepentingan pribadinya.
7. Sadari bahwa manusia diciptakan sama dan mempunyai hal yang sama. Kesadaran ini akan melahirkan sikap menghargai orang lain.
8. Menyadari bahwa manusia hidup membutuhkan orang lain. Kesadaran ini akan melahirkan sikap tenggang rasa dan mampu menekan hawa nafsu.
9. Menyadari bahwa hidup adalah pengabdian kepada Allah, sehinga kita takut untuk memiliki sikap selfish yang jelas berbahaya bagi kondisi ruhiyah dan fisik kita. Dan Allah benci sikap selfish.
10. Menanamkan dan berjuang membiasakan diri dengan sikap tawadhu (rendah hati), syukur, ikhlas, dan tasamuh (tenggang rasa). Karena hal ini akan mengikis sikap selfish.
Semoga diriku yang menulis ini pun dapat menjadi pribadi yang terus istiqomah dalam kebaikan. Tak hanya sekedar nulis namun juga dapat istiqomah mempraktekkannya. Rasulullah memberi contoh doa, walaupun dalam hadits hasan yaitu“Ya Allah, Ilhamkan kepadaku hidayah dan lindungilah aku dari kejahatan diri/nafsuku”Aamiin
Beberapa evaluasi kesalahan yang berusaha saya tinggalkan tanggal 1-15 Agustus 2017 dievaluasi hari kamis tanggal 15 Agustus 2017:
Target pengulangan sampai 20 kali ya. Semangat!!
Bismillah, mulai besok diikhtiarkan untuk mengevaluasi dengan makin mantap lagi kesalahan yang telah dibuat ya. Agar tidak diulangi lagi. Bismillah
Ingat ya, sebaik-baik manusia berencana Allah lah penentu kebijakan utama.
dan apabila apa yang telah dirimu lakukan itu tercapai maka Allah sungguh baik telah mengabulkannya.
Selalu ingat kata ustadz Dani Zailani Ibrahim S.Sos I :
“orang yang terlalu banyak alasan adalah mereka yang tidak punya visi”
Tinggalkan Alasan. Banyak bergerak dan beraksi. Don't forget to do everything lillah
(Maaf lagi mikir pola cara menulisnya. Maaf juga jika ada banyak kata yang membingungkan sabar saja ya)
Semoga Allah memudahkan langkah kita mendapatkan jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhoi bukan jalan yang sesat, jalan yang Allah murkai aamiin
Sumber yang mendukung, Al-Quran, Hadits dan http://mirajnews.com/2014/03/bahaya-ananiyah-egois.html
Gambar utama diambil dari https://candidtalkblog.files.wordpress.com



Komentar
Posting Komentar