SETIAP PROSES HIJRAH PUNYA EVALUASI YANG KETAT
بسم الله الحمن الرحيم
NEVER REPEAT THIS AGAIN eps 2
Catatan evaluasi dan kesalahan kedua
Bandung, 2 Agustus 2017
Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan : “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji (dievaluasi) lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut, 29:2-3)
Beberapa evaluasi kesalahan yang berusaha saya tinggalkan hari selasa tanggal 1 Agustus 2017 dievaluasi hari Rabu tanggal 2 Agustus 2017:
1. Tidak stick dengan Jadwal yang telah di buat
Alhamdulillah, hari ini (02/08/17) masih belum ada perubahan. Ada beberapa rencana yang berubah hanya Karena badan nge-drop. Ini nih yang suka jadi hal yang perlu banget dievaluasi sama kita semua termasuk jadi muhasabah buat saya pribadi. Hal itu adalah:
- Harus terus mohon perlindungan Allah dan tetap husnudzon dengan keputusan Allah. Jadwal mungkin sudah rapi, tapi rencana Allah lebih rapi dan in sya Allah itu yang terbaik untuk kita mau sesuai atau tidak sesuai dengan rencana awal.
- Jangan lupa jaga kesehatan. Ikhtiar menjaga kesehatan itu penting maka harus dilakukan. Kalau sudah sakit dan akhirnya semua jadwal berantakan yang repot lu juga kan? Perhatikan makan dan olahraganya ya.
- Belum ada rencana cadangan jika ada target yang tidak tercapai. Kalau terjadi hal-hal yang di luar dugaan gini harus sudah terpikirkan nih, misal target tilawah yg sehari 2 juz mau diapain nih hari ini belum sempat dikejar, artikel yang harus dianalisis jumlahnya belum sesuai target, trus gimana cara ngerapelnya? padahal mungkin kalian juga tahu bagaimana sulitnya nganalisis jurnal apalagi plus jurnalnya berbahasa inggris (kyaa curhat tanpa ambil napas, yg bacanya ambil napas dulu ya), intinya emang harus ada rencana cadangan.
2. Menunda kebaikan
Alhamdulillah, menunda kebaikan memang tantangan luar biasa dengan ujiannya tersendiri. Karena effect feel sick yesterday, buat badan malas ngapa-ngapain jadi menunda banyak kebaikan. Evaluasinya:
a. Masih suka ada excuse atau pembelaan diri
b. PD hidup masih lama bisa dikerjakan nanti. Hmm
c. Melemahkan diri (kurang PD)
d. Banyak alasan
e. Dll (masih sambal mikir)
Yang jelas. Bismillaah emang harus berjuang tingkat dewa nih kalau mau sukses bab ini
3. Mengantuk ketika mengendarai motor
Alhamdulillaah wa syukrulillaah kemarin lolos, pulang pergi dan berangkat ke kampus pagi ini tak mengantuk. Ini rekor sodara-sodara. Cara yang baru terpikirkan kemarin adalah, pastikan fokus dan istirahat sejenak sebelum berangkat. Alasan paling kuat mengapa kemarin bisa bertahan fokus karena menghindari polisi.
Eitss kenapa nih pasti buat pelanggaran ya nih anak? Kalian boleh berpikiran begitu. Tak salah kok. Maaf bukan bangga. Emergency situation bonceng teman tapi dianya tak pakai helm. Maafkan saya pak polisi. (pengalihan issue banget nih)
Kembali ke Fokus ya. Intinya jangan sampai hilang fokus. Jika tidak ada fokus maka siap-siap mulai tunduh (baca: mengantuk (Bahasa sunda))
4. Belum dapat menentukan skala prioritas
Bab ini terlalu umum ya. Alhamdulillah Allah kirimkan teman yang bisa membantu saya untuk fokus pada prioritas saya sekarang. Tapi tetap harus bersiap-siap untuk tetap professional. Karena sekarang amanah makin banyak. Otomatis tugas bertambah dan prioritas akan diuji lagi. Kalau belum lulus akan diuji terus, maka harus lulus bab ini. Caranya bagaimana? Jangan takut ambil banyak kerjaan dan terus berlatih, baca juga buku fiqh prioritas. Moga kedepannya bisa lebih baik lagi aamiin. Wallahu’alam
Bismillah, mulai besok diikhtiarkan untuk mengevaluasi dengan makin mantap lagi kesalahan yang telah dibuat ya. Agar tidak diulangi lagi. Bismillah
Adapun kesalahan terbaru yang terjadi kemarin (02/08/17) adalah:
1. Suka susah move on dari masa lalu yang suram
Ini nih alasan saya untuk menseriusi urusan hijrah saya. Setiap orang punya masa lalu yang suram. Maaf untuk menceritakan apa itu Masa Lalu saya yang suram itu, saya tak akan menceritakannya di sini ya. yang telah Allah tutup tak perlu saya buka lagi. Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berbaik hati menutup banyaknya aib hamba-Nya sungguh rugi bagi yang masih menunda proses hijrah. Mudah-mudahan Allah ampuni juga dosa saya dan dosa kita semua Aamiin.
Kalau ditanya mengapa susah? Jawabnya dosa itu selalu indah dan nikmat dirasakan di dunia tapi tak enak di akhirat. sedangkan ibadah itu selalu terasa menyiksa dan menyengsarakan tapi nikmat nanti ketika di akhirat. Maka memang susah, mudah-mudahan payah-payah ini dibalas oleh surga Allah kelak Aamiin.
Mengapa masuk hal yang perlu dievaluasi? Agar saya terus ingat saya punya dosa sama Allah sehingga tidak sempat menjadi hamba yang takabbur, sholehah dikit sombong. Naudzubillah. Padahal semua proses itu mudah karena Allah yang mengijinkan itu mudah.
(sedikit menegaskan ya, sholihah itu artinya orang yang melakukan kebaikan untuk tujuan yang benar. Mohon tidak dijadikan kata bullying. Karena banyak orang yang jadi phobia untuk disebut sholihah padahal aminkan, syukuri dan istiqomah untuk jadi sholihah)
Bismillaah, Semoga Allah membuat badan dan pikiran ini menjadi terbiasa dengan aktivitas kebaikan bukan aktivitas yang penuh dosa aamiin
2. Suka susah lupa dengan keburukan orang lain yang dilakukan ke diri
Bab ini effectnya parah banget, pertama saya bisa minder pada diri sendiri, dan yang kedua saya akan jadi orang paling rese sedunia. Suudzooon kemana-mana. Padahal kebaikan orang itu banyak belum sempat dihitung ajah. Ya Allah semoga Engkau mengampuni dosaku dan dosa dia (orang yang menurut saya melakukan keburukan) Aamiin.
Bab ini kata kuncinya satu. Suka lupa untuk mengambil hikmah dari suatu kejadian. Setiap kejadian baik itu mau buruk ataupun bahagia pasti ada hikmahnya. Yang buruk ini nih suka lupa ditadabburi apa maksudnya. Padahal bisa melatih kedewasaan kita mengambil sikap.
Harus selalu ingat kata ustadz Rahmat untuk adiknya (seorang ustadz yang kisah hidupnya dibuatkan film Sang Murabbi. Tonton deh) Ada 2 hal yang harus diingat (kebaikan orang lain kepada kamu dan keburukan kamu kepada orang lain) dan ada 2 hal yang harus dilupakan (kebaikan kamu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada kamu)
3. Sulit memaafkan orang lain
Kalau yang ini kata kunci kesalahnnya satu. Sombong/Tinggi Hati. Orang kalau sudah punya sikap ini sulit banget menerima kalau dia salah dan merendahkan dirinya untuk memaafkan orang lain. harus terus dilatih. Suka lupa kalau hanya Allah-lah, Dzat yang pantas Tinggi Hati bukan hamba yang nantinya ketika mati cuma bawa kain kafan saja. Ya Rahmaaan bantu kami ikhlaskan hati memaafkan orang lain aamiin
Itu saja dari saya untuk hari ini ya.
Selalu ingat kata ustadz Dani Zailani Ibrahim S.Sos I, yang saya kaitkan mengapa kita tak bersegera berhijrah dengan adanya banyak alasan :
“orang yang terlalu banyak alasan adalah mereka yang tidak punya visi”
Semangaat
(Maaf lagi mikir pola cara menulisnya. Maaf jika ada banyak kata yang membingungkan sabar saja ya)
Semoga Allah memudahkan langkah kita mendapatkan jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhoi bukan jalan yang sesat, jalan yang Allah murkai aamiin
Silahkan bagi yang ingin memberi saran ya. Terimakasih

Komentar
Posting Komentar